Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kota Bontang mencuri perhatian sejumlah delegasi dan duta besar internasional untuk menanamkan modal di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE) dan proyek Soda Ash Plant dalam ajang Mahakam Investment Forum (MIF) 2025.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang, Muhammad Aspiannur menyatakan investor asing, khususnya dari Filipina dan Pakistan menyatakan antusias terhadap proyek tersebut.
“Sejumlah duta besar (dubes) dan delegasi internasional banyak melirik, salah satunya Dubes Filipina yang menunjukkan keseriusan menanamkan modalnya dengan membawa grup pengusaha dari negara tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (18/10/2025).
Sebagaimana diketahui, gelaran MIF 2025 mempertemukan pemangku kepentingan strategis dari berbagai belahan dunia.
Kehadiran perwakilan diplomatik dari Kerajaan Kamboja, Bahrain, Pakistan, Italia, Mesir, Denmark, hingga negara-negara Eropa seperti Belgia, Bulgaria, Ceko, dan Spanyol memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai destinasi investasi yang diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara.
Tidak hanya diplomat, partisipasi aktif lembaga internasional seperti Korea-Indonesia Industrial and Technological Cooperation Center (KITC), Pacific Consultants Jepang, serta pelaku usaha dari Singapura, Australia, Tiongkok, dan Belanda turut mewarnai forum tersebut.
Di sisi lain, sektor kimia berbasis soda ash menjadi magnet tersendiri bagi investor Pakistan.
Proyek strategis ini, bersama lima Investment Project Ready to Offer (IPRO) lainnya, ditawarkan secara komprehensif dalam forum kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Perwakilan Bank Indonesia tersebut.
“Keikutsertaan Kota Bontang dalam Mahakam Investment Forum 2025 merupakan langkah strategis untuk membuka pintu investasi yang lebih luas dan memperkenalkan potensi unggulan daerah kami di kancah internasional. Ini adalah momentum penting untuk membangun kepercayaan investor global, memperkuat kolaborasi lintas negara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dari hulu hingga hilir,” papar Aspiannur.
Enam IPRO yang ditawarkan mencakup proyek oleokimia di Kutai Timur, oleofood di Kutai Timur, pengelolaan sampah Balikpapan, Soda Ash Plant di Bontang, pengembangan fasilitas bongkar muat Pelabuhan Penajam di Kawasan Industri Buluminung PPU, dan pabrik crumb rubber di Kutai Barat.
Sebagai catatan, MIF merupakan wadah strategis yang dirancang untuk mempertemukan pemerintah pusat, pemerintah negara sahabat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, investor, serta pelaku usaha dalam dan luar negeri.
Forum ini bertujuan memperluas jejaring investasi dan mempercepat realisasi proyek-proyek strategis yang sejalan dengan agenda pembangunan daerah.
Pada kesempatan yang sama, forum juga menampilkan kawasan strategis lainnya seperti Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur, Kawasan Industri Kariangau Balikpapan, dan Buluminung di Penajam Paser Utara.
Adapun, DPMPTSP Bontang telah menyiapkan agenda one on one meeting untuk mendalami peluang kerja sama secara lebih konkret.
“Tentu kami menyambut dengan senang hati dan berterima kasih atas MIF 2025 tersebut,” pungkasnya.